Sampling adalah proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi. Alasan menggunakan sampel adalah: 
1. Kendala sumber daya 
2. Ketepatan 
3. Pengukuran Destruktif 


Karakteristik Sampel yang Baik 
Sampel yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
1) Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki. 

2) Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel. 

3) Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.

4) Peneliti menghitung derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika 


Kesalahan yang biasa terjadi dalam Pemilihan Sampel
 • Sampling Frame Error
Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidk diwakili secara tepat oleh kerangka sampel. 

 • Random Sampling Error
Kesalahan akibat adanya perbedaan antara hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang sama.

 • Nonresponse Error
Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan mereka yang merespon dan juga mereka yang gagal (tidak) merespon 


Proses pemilihan sampel
 Penentuan Populasi
Pemilihan suatu keompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. 
 Penentuan Unit Pemilihan Sampel: kelompok elemen. 
 Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel. 
 Penentuan Desain Sampel: metode untuk memilih sampel dari populasi yang ada 
 Penentuan Jumlah Sampel 
 Pemilihan Sampel 


Ilustrasi Tahap pemilihan Sampel



Formula Perhitungan Sampel 
   Zikmund (2000,389)

Dimana:
n = jumlah sampel,
Z = nilai yang sudah distandarisasi dengan derajat keyakinan;
S = deviasi standar sampel atau estimasi deviasi standar populasi;
E = tingkat kesalahan yang ditolerir, plus minus faktor kesalahan


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampel
 Homogenitas
Semakin homogen suatu unit pemilihan sampel, semakin kecil jumlah penelitian yang diperlukan. 

 Derajat kepercayaan
Mengukur seberapa jauh peneliti yakin dalam mengestimasi parameter populasi secara benar. 

 Presisi
Mengukur kesalahan standar estimasi yang dilakukan. 

 Prosedur analisis
Peneliti perlu mempertimbangkan jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang dipergunakan. 

 Kendala sumberdaya
Keterbatasan waktu, dana, dan juga sumberdaya manusia sering menjadi pembatas yang sangat menentukan dalam penentuan jumlah sampel yang layak 


Desain Sampel 
1. Sampel Probabilitas: Setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih: 
 Sampel random sederhana (Simple Random Sampling) 
 Sampel Sistematis (Systematic Sampling) 
 Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling) 
 Sampel Kluster (Cluster Sampling) 

2. Sampel daerah Multitahap (Multistage Area Sampling) 
Sampel Nonprobabilitas 
 Convenience sampling 
 Judgement sampling 
 Quota Sampling 
 Snowball Sampling
Prosedur pengambilan sampel di mana responden pertama dipilih dengan metode probabilitas, dan kemudian responde selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden yang pertama. 


Sampel Probabilitas vs Non Probabilitas







Share this article :

Ditulis Oleh : Bidadari kecil

Artikel PEMILIHAN SAMPEL ini diposting oleh Bidadari kecil pada hari Senin, 17 Juni 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.