Elaborate the Performance of Syariah Stock
Case Study : Saham TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia atau biasa disebut Telkom didirikan pada 24 September 1991. Akan tetapi, perusahaan ini mulanya menjadi bagian dari Post en Telegraafdienst pada tahun 1884. Pemerintah kolonial Belanda membentuk Post en Telegraafdienst tersebut untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi, sehingga inilah pengabdian awal Telkom kepada Bangsa.
PT Telekomunikasi Indonesia melakukan initial public offering atau penawaran perdana pada 14 November 1995. Pada penawaran perdana tersebut Telkom menerbitkan 933.333.000 lembar saham. Kini saham TLKM dimiliki oleh pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 51,19% dan Publik 48,81%. Saham TLKM termasuk dalam sektor industri infrastructure, Utilities, and Transportation dan subsektornya adalah Telekomunikasi.
Persaingan di industri telekomunikasi yang memanas tidak pula membuat kinerja perusahaan ini menurun. Dengan menjadi perusahaan terbuka justru perusahaan ini menjadi mandiri dan semakin inofatif. Telkom pun memiliki beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Telkomsel, PT Infomedia, PT Daymitra, dan lain-lain. Transformasi yang gencar dilakukan Telkom mencakup portofolio bisnis, infrastruktur, sistem, organisasi dan budaya perusahaan. Wujud transformasi tersebut di antaranya:
1. Pada tahun 2004, Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional untuk telepon tidak bergerak.
2. Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit palapa B-4 pada tahun 2005. Dengan peluncuran satelit tersebut,maka jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh Telkom menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.
3. Tahun 2009 Telkom bertransformasi dari Perusahaan Infocomm menjadi perusahaan penyelenggara TIME (Telecommunication, Information, Media, and Edutainment). Telkom pun memperkenalkan logo dan tagline baru perusahaan ‘the world in your hand’ kepada publik.
4. Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada bulan April 2010.
5. Pada tahun 2011, Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Superhighway yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatra hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan seluruh Indonesia.
Sampai saat ini, Telkom Group menawarkan lebih dari 200 produk dan layanan yang dikelompokkan berdasarkan portofolio bisnis berupa Telecommunication, Information, Media, and Edutainment.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Telkom tahun 2008-2012 diketahui bahwa Telkom memiliki asset yang jauh lebih besar daripada hutangnya. Hal ini tentu kondisi yang sangat baik, jika terjadi sesuatu pada perusahaan maka perusahaan dapat mengcovernya dengan asset tersebut. Bahkan modal yang dimiliki Telkom pun mengalami peningkatan khususnya untuk tahun 2011 yaitu sebesar 37,29%. Total pendapatan pun meningkat sepanjang periode tersebut. Telkom juga berhasil memperoleh net income yang sangat baik pada tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar 34,19%.
Jika ditinjau dari rasio keuangan sepanjang tahun 2008-2011 pendapatan Telkom atas assetnya turun hal ini tercermina pada ROA yang semakin turun dari 22,26% pada 2008 menjadi 20,24% pada 2011. Hal serupa terjadi pula pada pendapatan terhadap equity yang turun tajam dari 59,2% menjadi 34,20%. Akan tetapi keuntungan bersih terhadap penjualannya meningkat pesat dari 17,50% menjadi 21,53%. Selain itu pendapatan per lembar sahamnya pun naik dari Rp 526 menjadi Rp 767. Dari Rasio-rasio profitabilitas tersebut diketahui saham Telkom masih menguntungkan.
Berikut ini adalah grafik pergerakan harga saham TLKM, perbandingan harga saham TLKM dengan ISSI sebagai benchmark pasar, dan perbandingan return saham TLKM dengan return ISSI (pasar).
Grafik I (Harga Saham TLKM)
Grafik II (Harga Saham TLKM terhadap ISSI)
Grafik III (Return saham TLKM terhadap Return ISSI)
Pergerakan harga saham TLKM selama tahun 2012 tidak sangat fluktuatif. Hal ini ditunjukkan pada grafik I dimana harga tertinggi adalah Rp 9.800 dan harga terendah adalah Rp 6.750. Sementara itu, dalam grafik II harga saham TLKM dibandingkan dengan harga pasar (ISSI) terlihat bahwa harga saham TLKM di atas harga pasar (ISSI). Hal ini menjadi indikasi positif berikutnya. Selanjutnya pada grafik III return saham TLKM dibandingkan dengan return pasar (ISSI) dan hasilnya menunjukkan bahwa return TLKM di atas return pasar, dimana return saham TLKM 0,17 sementara return pasar 0,08. Sehingga dapat disimpulkan dari ketiga grafik tersebut adalah bahwa saham TLKM termasuk saham yang berprospek menguntungkan karena kinerja saham berada di atas kinerja pasar dan cocok bagi investor yang risk averter (menghindari risiko) karena tingkat fluktuasinya tidak terlalu mencolok.
Performa saham dapat dianalisis menggunakan pendekatan analisis fundamental, yang mencakup tiga hal, yaitu kondisi makro ekonomi, kondisi sektoral, kondisi bisnis perusahaan tersebut. Kondisi makro ekonomi dapat diwakili oleh beberapa indikator makro, yaitu inflasi, tingkat suku bunga, kurs mata uang. Masing-masing memilki pengaruh yang berbeda terhadap kondisi makro ekonomi.
Proyeksi Pemerintah terhadap inflasi tahun 2013 adalah sebesar 4,5 % dengan GDP riil 6,8%, dimana di tahun sebelumnya (2012) inflasi 4,3 % GDP riil Indonesia adalah 6,5%. Artinya tahun 2013 diprediksi akan terjadi peningkatan inflasi, dimana jika inflasi meningkat maka akan terjadi peningkatan harga termasuk biaya-biaya produksi. Oleh karena itu hal ini akan berdampak pula pada tingkat profitabiliatas perusahaan yang mungkin akan cenderung menurun. GDP merupakan indikator pertumbuhan ekonomi, jika GDP meningkat pada 2013 maka akan bedampak positif bagi perusahaan karena daya beli masyarakat cenderung meningkat sehingga perusahaan berpeluang untuk meningkatkan penjualan yang tentunya akan berpengaruh pada laba perusahaan.
Saham TLKM termasuk dalam sektor infrastruktur. Kinerja sektor infrastruktur tumbuh signifikan sebesar 27,15 % selama periode Desember 2011 sampai dengan November 2012. Kinerja sektor tersebut berada di atas Jakarta Composite Indeks yang hanya tumbuh 15,10%. ( IDX Monthly, November 2012)
Jika saham TLKM ditinjau dari sektor bisnisnya yaitu sektor telekomunikasi, memang Telkom merupakan perusahaan yang sangat besar dan sudah matang dalam bisnis tersebut. Oleh karena itu, jajaran manajemen pun mengantisipasi penurunan penjualan dengan aktif melakukan transformasi inovasi produk sebagai upaya antisipasi persaingan di industri telekomunikasi yang semakin ketat.
Berdasarkan analisis di atas, secara umum saham TLKM berprospek menguntungkan karena dari sisi kondisi keuangan cukup baik dan rasio profitabilitas yang meningkat. Selain itu, kinerja saham berada di atas kinerja pasar dan cocok bagi investor yang risk averter (menghindari risiko) karena tingkat fluktuasinya tidak terlalu mencolok. Akan tetapi, yang patut diwaspadai investor adalah bisnis telekomunikasi di Indonesia memiliki persaingan yang sangat ketat, sehingga apabila perusahaan salah dalam menempatkan jajaran manajemen, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan yang bisnisnya sudah matang. Seperti kita ketahui dalam siklus bisnis ketika suatu bisnis telah mencapai kedewasaan, maka bisnis tersebut hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu tetap bertahan dengan berbagai inovasi produk atau turun.
Ditulis Oleh : Bidadari kecil
Artikel Analisis Saham ini diposting oleh Bidadari kecil pada hari Jumat, 12 April 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.
1 komentar:
ksaya baru belajar saham, kenapa saham telkom yg dulu 9rb an sekaran jadi 2rb an? maaf saya tidak mengikutinya krn baru masuk saham
Posting Komentar